Apakah Anda pernah merasa kurang percaya
diri sewaktu berada di dekat orang lain karena bau badan? Atau pernahkah
Anda melihat beberapa orang yang sesekali menggosok hidung mereka dan
bahkan menjauh sewaktu sedang bercakap-cakap dengan Anda? Hal ini tentu
tidak menyenangkan baik bagi Anda ataupun mereka, lalu adakah solusi
untuk mengatasi bau badan?
Sebelum kita beralih ke cara mengatasi bau badan, setidaknya Anda
perlu tahu apa saja yang menyebabkan bau badan! Menurut Anda, apakah
keringat berlebih yang menyebabkan keluarnya bau badan tidak sedap?
Sebenarnya, anggapan seperti ini keliru! Tahukah Anda bagaimana proses
terbentuknya keringat dalam tubuh Anda?
Mari kita perhatikan prosesnya yang berawal dari 2 jenis kelenjar keringat yang bernama ekrin dan apokrin. Ekrin (eccrine) merupakan kelenjar keringat yang terdapat pada kulit diseluruh tubuh. Sedangkan apokrin (apocrine) terdapat pada permukaan kulit yang ditumbuhi rambut, seperti pada ketiak dan selangkangan (pangkal paha).
Ekrin akan menghasilkan keringat guna mendinginkan permukaan kulit
yang mengalami peningkatan suhu. Keringat yang dihasilkan mengandung air
dan garam.
Lain halnya dengan apokrin, keluarnya keringat yang satu ini
disebabkan karena faktor stres yang memengaruhi emosi Anda. Cairan yang
dihasilkan apokrin lebih pekat dibandingkan dengan ekrin—karena
mengandung campuran air, protein, asam lemak dan kandungan lainnya.
Bau yang tidak sedap timbul, ketika keringat yang dihasilkan apokrin
bercampur dengan bakteri pada permukaan kulit tersebut. Bakteri-bakteri
penyebab bau badan ini ialah Corynebacterium dan Staphylococcus epidermidis. Jadi bisa disimpulkan, bukan keringat yang menyebabkan bau badan melainkan bakteri pada tubuhlah biang keladinya.
Pada kasus yang parah, Anda perlu memeriksakan kondisi tersebut
kepada dokter spesialis kulit. Pemeriksaan fisik seperti tes urin (air
kencing) dan tes darah dibutuhkan guna memastikan penyebab lain bau
badan, sekaligus memberikan solusi yang tepat bagi Anda. Penyebab lain
yang dimaksud bisa berupa infeksi, adanya penyakit diabetes, atau karena
kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme).
Jika bau badan disebabkan oleh bakteri yang mengganggu, Anda bisa
mengatasinya dengan menjaga kebersihan tubuh. Cobalah untuk mengganti
sabun kecantikan dengan sabun yang mengandung antiseptik atau
antibakteri.
Selain kebersihan tubuh, perhatikan juga kebersihan pakaian yang Anda
kenakan. Hindari menggunakan pakaian yang telah dipakai, sekalipun itu
masih terlihat bersih atau tidak berbau. Anda tentu tidak dapat melihat
bakteri penyebab bau dengan mata telanjang, bukan?
Jika Anda mencuci pakaian, gunakanlah detergen dan pengharum pakaian
yang mengandung antibakteri guna mengurangi kemungkinan menempelnya
bakteri pada pakaian.
Selalu sediakan tisu basah yang mengandung antibakteri, sehingga Anda
dapat segera menyeka keringat berlebih. Penggunaan deodorant dan
antiperspirant dapat mengurangi bau badan tidak sedap, tapi tidak
mengatasi keringat berlebih.
Ingatlah segala jenis parfum memang memberikan pengaruh baik berupa
aroma yang menyegarkan, namun pengaruhnya tidak akan sama jika Anda
tidak menjaga kebersihan tubuh dan pakaian. Karena, sifat parfum
hanyalah menutupi aroma yang keluar dari tubuh Anda, bukan mengatasi bau
badan itu sendiri.